Bagaimana keadaan kalian hari ini? tepatnya Senin, 3 April 2020. Aku berharap semoga kita semua selalu diberikan kesehatan juga perlindungan oleh Allah SWT...
Gak terasa tapi terasa juga sih...Sudah hampir 2 minggu atau 14 hari aku lewati dengan Bekerja dari Rumah atau bahasa kerennya Work From Home.
Sedangkan baru 3 hari resmi diberlakukannya aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Bukan sekedar Social Distancing Measure ataupun Physical Dintancing Measure lagi.
Himbauan #Stay at Home masih bergaung dimana-mana...
Media sosial, media elektronik maupun media berita online...
Bagi yang mampu dan dapat melakukan aktifitasnya di rumah. Adapun bagi sebagian pelaku atau pekerja professional yang berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak seperti Polisi, Tenaga Medis dkk maupun pelaku/pekerja harian tidak dapat melakukan WFH seperti (Chef di restoran-restoran yang masih diperbolehkan untuk buka walaupun sudah tidak diperbolehkan menerima layanan Dine in atau makan di tempat, tenaga angkut sampah, ojek online ataupun kurir yang mengantarkan barang)
Himbauan #Stay at Home masih bergaung dimana-mana...
Media sosial, media elektronik maupun media berita online...
Bagi yang mampu dan dapat melakukan aktifitasnya di rumah. Adapun bagi sebagian pelaku atau pekerja professional yang berhubungan dengan kemaslahatan orang banyak seperti Polisi, Tenaga Medis dkk maupun pelaku/pekerja harian tidak dapat melakukan WFH seperti (Chef di restoran-restoran yang masih diperbolehkan untuk buka walaupun sudah tidak diperbolehkan menerima layanan Dine in atau makan di tempat, tenaga angkut sampah, ojek online ataupun kurir yang mengantarkan barang)
Apasih PSBB itu?? Nah ini sedikit penjelasan yang aku cuplik dari beberapa media online tanah air...Kurang lebihnya ya seperti dibawah ini kesimpulan apa itu PSBB??
PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, atau pembatasan kegiatan tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19. Hal itu sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Permenkes No 9 Tahun 2020 oleh Mentri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto yang berbunyi:
“Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-I9).”
Suka atau tidak suka? terima atau tidak terima? Kita harus suka dan harus terima kondisi keterbatasan ini...
Side effect dari virus ini sangatlah dahsyat...Bukan sekedar Pandemi di beberapa Negara tetapi sudah menjadi isu Internasional...
Menyerang seluruh negara...Bagaimana massivenya virus ini menular melalui "droplet" penderitanya maupun tubuh sehat pembawa bibit virus ini...
Berasa mimpi bukan mimpi tetapi nyata adanya...Mahluk kecil yang berukuran nano mikron ini mungkin bisa lebih kecil lagi ukurannya, tak kasat mata dan bergerak liar dalam sebuah "droplet" mencari inangnya...
Tidak ini bukan candaan di warung kopi pembunuh waktu kosong...
Ataupun sekedar senda gurau belaka...
Ini sesuatu yang serius...yah, serius untuk dihadapi...
Kata para Ulama bahwa Adanya suatu wabah pada suatu daerah adalah bertujuan untuk menjadikan pembeda antara orang-orang yang benar-benar beriman, bertakwa dan hanya berharap kepada NYA semata...
Wabah ini sebelum menyerang paru-paru kita...dia menyerang qolbu kita dahulu...
Menyisipkan rasa cemas, khawatir yang berlebihan dan membuat kita lupa bahwa ada yang Maha Berkuasa atas semua yang terjadi dimuka bumi ini...
Berapa banyaknya masyarakat yang sudah kehilangan mata pencahariannya akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar ini...
Hampir dipastikan semua mall yang ada di Jakarta, Depok dan sekitarnya tutup...
Hanya tempat-tempat seperti Supermarket dan Warung-warung yang menyediakan bahan-bahan pokok harian manusia yang diperbolehkan untuk buka...itupun dibatasi hanya sampai jam 10 malam...
Sekolah dan Universitas malahan sudah ditutup lebih dahulu sejak awal pandemi ini muncul di Indonesia...
Ujian Nasional sudah ditiadakan...sampai pada waktu yang belum ditentukan...
Event-event Nasional maupun Internasional ditunda seperti Olympiade Musim Panas Tokyo 24 Juli - 9 Agustus 2020 ditunda pelaksanaannya hingga pertengahan tahun 2021...
Liga-liga Sepak Bola di Inggris dan Italia juga ditangguhkan kompetisinya..
Kondisi yang memprihatinkan dan menyedihkan...Dan ini tidak hanya dirasakan oleh Republik Indonesia saja tetapi oleh seluruh Dunia...
Yah seperti itulah kalau Allah SWT sudah berkehendak...Kun Fa Ya Kun...Terjadilah Maka Terjadilah..
Seorang temanku mengatakan kepadaku sebelum kantor kami menerapkan WFH full...
Temanku..."Jumlah penderita Corona semakin meningkat loh?"
Aku ..."Trus apa yang bisa kita buat?"
Temanku..."Hati-hati didalam KRL yang padat"
Aku..."Aku bisa apa?? Selain berdoa dan berikhtiar pakai masker, sering" cuci tangan...InsyaAllah aku akan berhati-hati dan terus berdoa kepada Allah SWT." Walaupun aku faham banget kondisi kepadatan didalam KRL...
Hal yang sangat syusah dilakukan adalah mengelak dari keramaian KRL disaat jam pergi dan pulang kerja..
Betapa Transportasi ini sangat laris manis untuk para kaum urban...termasuk aku...
Kalau di dalam MRT lebih mudah pengaturannya karena jadwal MRT satu dengan MRT selanjutnya hanya berkisar 10-15 menit...
Tetap harus serius menjalankan himbauan pemerintah...Semaksimal kita...bukankah ini juga termasuk ikhtiar kita...
Semoga musibah ini segera berakhir...
Saling doa, Saling support dan saling membantu terhadap sesama, Ikhtiar maksimal, Ikuti himbauan Pemerintah...
Dan yang terpenting jaga Ibadah kita...
Salam Damai,
Suka atau tidak suka? terima atau tidak terima? Kita harus suka dan harus terima kondisi keterbatasan ini...
Side effect dari virus ini sangatlah dahsyat...Bukan sekedar Pandemi di beberapa Negara tetapi sudah menjadi isu Internasional...
Menyerang seluruh negara...Bagaimana massivenya virus ini menular melalui "droplet" penderitanya maupun tubuh sehat pembawa bibit virus ini...
Berasa mimpi bukan mimpi tetapi nyata adanya...Mahluk kecil yang berukuran nano mikron ini mungkin bisa lebih kecil lagi ukurannya, tak kasat mata dan bergerak liar dalam sebuah "droplet" mencari inangnya...
Tidak ini bukan candaan di warung kopi pembunuh waktu kosong...
Ataupun sekedar senda gurau belaka...
Ini sesuatu yang serius...yah, serius untuk dihadapi...
Kata para Ulama bahwa Adanya suatu wabah pada suatu daerah adalah bertujuan untuk menjadikan pembeda antara orang-orang yang benar-benar beriman, bertakwa dan hanya berharap kepada NYA semata...
Wabah ini sebelum menyerang paru-paru kita...dia menyerang qolbu kita dahulu...
Menyisipkan rasa cemas, khawatir yang berlebihan dan membuat kita lupa bahwa ada yang Maha Berkuasa atas semua yang terjadi dimuka bumi ini...
Berapa banyaknya masyarakat yang sudah kehilangan mata pencahariannya akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar ini...
Hampir dipastikan semua mall yang ada di Jakarta, Depok dan sekitarnya tutup...
Hanya tempat-tempat seperti Supermarket dan Warung-warung yang menyediakan bahan-bahan pokok harian manusia yang diperbolehkan untuk buka...itupun dibatasi hanya sampai jam 10 malam...
Sekolah dan Universitas malahan sudah ditutup lebih dahulu sejak awal pandemi ini muncul di Indonesia...
Ujian Nasional sudah ditiadakan...sampai pada waktu yang belum ditentukan...
Event-event Nasional maupun Internasional ditunda seperti Olympiade Musim Panas Tokyo 24 Juli - 9 Agustus 2020 ditunda pelaksanaannya hingga pertengahan tahun 2021...
Liga-liga Sepak Bola di Inggris dan Italia juga ditangguhkan kompetisinya..
Kondisi yang memprihatinkan dan menyedihkan...Dan ini tidak hanya dirasakan oleh Republik Indonesia saja tetapi oleh seluruh Dunia...
Yah seperti itulah kalau Allah SWT sudah berkehendak...Kun Fa Ya Kun...Terjadilah Maka Terjadilah..
Seorang temanku mengatakan kepadaku sebelum kantor kami menerapkan WFH full...
Temanku..."Jumlah penderita Corona semakin meningkat loh?"
Aku ..."Trus apa yang bisa kita buat?"
Temanku..."Hati-hati didalam KRL yang padat"
Aku..."Aku bisa apa?? Selain berdoa dan berikhtiar pakai masker, sering" cuci tangan...InsyaAllah aku akan berhati-hati dan terus berdoa kepada Allah SWT." Walaupun aku faham banget kondisi kepadatan didalam KRL...
Hal yang sangat syusah dilakukan adalah mengelak dari keramaian KRL disaat jam pergi dan pulang kerja..
Betapa Transportasi ini sangat laris manis untuk para kaum urban...termasuk aku...
Kalau di dalam MRT lebih mudah pengaturannya karena jadwal MRT satu dengan MRT selanjutnya hanya berkisar 10-15 menit...
Tetap harus serius menjalankan himbauan pemerintah...Semaksimal kita...bukankah ini juga termasuk ikhtiar kita...
Semoga musibah ini segera berakhir...
Saling doa, Saling support dan saling membantu terhadap sesama, Ikhtiar maksimal, Ikuti himbauan Pemerintah...
Dan yang terpenting jaga Ibadah kita...
Salam Damai,
Komentar
Posting Komentar