Sedikit berbagi kisah tentang kisah pemadaman berjamaah untuk area JABODETABEK, ahad 4 Agustus 2019, 03 Dzulhijjah 1440 H..
Menikmati kembali cahaya lilin setelah bertahun-tahun melupakan pelita ini...sing sabar yow cah ayu..PLN nya sudah minta maaf kok walaupun sebenarnya aku sudah maafkan PLN dari awal peristiwa lampu padam...
Parahnya aku mengerti lampu padam dari adikku si bungsu..si bungsu mennginformasikan melalui jejaring media chat WA...Kakaknya lagi beberes kamar jadi gak perhatian dengan lampu mati. Kebiasaanku memang kalau di siang hari jarang sekali menyalakan lampu dikamarku, karena kamarku sudah terang dengan pancaran sinar matahari saja...hitung-hitung mengaktifkan kembali gerakan hemat energi hemat biaya dan mengurangi pemanasan global (duh luas banget ya pemikiranku, tumben...hehehe)
Lumayan juga peristiwa ini banyak memberikan pelajaran dan peringatan kembali, bahwa manusia itu mahluk yang lemah. Baru dicabut sebentar nikmat berupa cahaya penerangan lampu saja sudah panik, takut dan bingung. Listrik padam dan hape krisis batrei, dan pada akhir cerita, pagi hari datang menyapa 2 benda yang berfungsi sebagai penerang daruratku mati total yaitu lilin dan hape.
Ini baru nikmat cahaya listrik yang dicabut sementara. Bagaimana kalau cahaya matahari, udara air, nyawa kita...Sungguh manusia itu mahluk yang lemah dan banyak keterbatasannya. Kita tidak punya hak kepemilikan atas apapun yang sudah dapat kita nikmati dengan bebasnya dimuka bumi ini. Bahkan terhadap diri kita sendiri, semuanya hanya diberikan hak pinjam saja. Suatu saat nanti kita harus mengembalikannya kepada Sang Maha Kaya Rabbul'alamin...
Salam,
Komentar
Posting Komentar