Langsung ke konten utama

Kemenangan Itu Hanya Untuk Mereka yang Mau Berjuang...

Pagi ini masih tak bisa berkata apapun selain mengucapkan rasa syukurku dan terima kasihku kepada ALLAH SWT yang Maha Kaya,  Maha Bijaksana, Maha Besar, Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas semua ide kreatifitasnya yang sudah ALLAH SWT berikan lewat tangan dingin Pelatih Marching Band Waditra Prima Sangatta, Kalimantan Timur...
Tulisan ini aku dedikasikan untuk seluruh team yang sudah berhasil menampilkan suguhan yang indah pada malam final perhelatan akbar "Grandprix Marching Band (28-29 Desember 2019, Istora Senayan Gelora Bung Karno)".


Sekali lagi Allah SWT mengajarkan kepadaku bahwa "hasil itu tak akan pernah menipu suatu proses"...

Bahwa Allah SWT mengajarkan kepadaku arti sebuah pengorbanan, kerja keras, kesabaran dan kedisiplinan...


"Tak ada yang tak mungkin dimuka bumi ini selama kamu yakin kepada Allah SWT Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Besar dan Maha Mengabulkan semua doa hambanya"...

Dan bahwa tak ada kalimat "InsyaAllah dalam berdoa" karena berdoa itu sejatinya "Berserah, Yakin dan Percaya"


Betapa aku bangga dengan semua bakat dan ide kreatifitas yang telah Allah SWT berikan kepadamu melalui jaringan otak yang maha rumit dan maha dahsyat yang tersampaikan pada seluruh panca inderamu kemudian mengantarkan kemudahan kepada kedua tangan dinginmu untuk menciptakan sebuah karya seni anak manusia yang mampu melahirkan maha karya "Mahapatih Gajahmada"...


Dengan dua indera penglihatanmu, Allah SWT memberikanmu kejelian melihat kekurangan yang terjadi pada babak Pre-Elimination...

Dengan segumpal hatimu, Allah SWT memberikanmu kecerdasan emosional untuk memimpin anak-anak didikmu yang berjumlah 100 an lebih itu...

Dengan kerendahan hatimu, Allah SWT menunjukkan kepadaku bahwa menjadi sedikit berbeda dalam bercita-cita itu tak jadi masalah dan tak mengapa...


"Bahwa menjadi seorang pendidik itu bukanlah pekerjaan yang mudah, perlu pengorbanan dan kesabaran karena sesuai dengan ganjaran yang sudah Allah SWT janjikan walaupun seringkali materi yang datang tak pernah berjalan seirama dengan pengorbanan yang telah dilakukan..."

Dengan sepasang indera pendengaranmu, Allah SWT memberikanmu ketajaman mendengar beragam harmonisasi indah yang dikirim melalui gelombang bunyi yang beraneka ragam warnanya...

Dengan sepasang kaki dan tanganmu, Allah SWT memberikanmu kemampuan untuk bergerak, mengalir dan mengikuti harmonisasi yang bermacam ragam bentuknya...


"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.."


Tak ada raguku dalam setiap doa yang kulantunkan pada saatku menapaki satu persatu anak tangga gedung pertunjukkan pada siang hari itu. Untuk beberapa saat waktu seakan berhenti dan tidak dapat aku tembus. Debaran jantungku semakin kencang, tanganku gemetar, tubuhku tak dapat untuk aku gerakkan. Aku mematung untuk beberapa saat. 

Aku pejamkan mataku dan men-sugesti hatiku "Bismillahirrahmanirrahim, WPS menjadi juara umum"... Barulah aku berani untuk membuka pintu kaca gedung pertunjukkan dan berjalan memasuki gedung pertunjukkan pada siang hari itu sambil terus kulantunkan doaku, yang sengaja kamu bagikan kepadaku...

"Asem banget...kamu membagi ke-nervousan-nya kepadaku"...tetapi kamu mengatakan  sebaliknya kepadaku "Berbagi doa lebih tepatnya"...


Jujur aku tak suka dengan apa yang aku rasakan siang itu..."Aku deg-deg an, gemetar, padahal aku hanya diminta untuk duduk manis menjadi seorang penonton disalah-satu kursi-kursi tribun gedung pertunjukkan yang tersedia "...

Untuk menenangkan hatiku sendiri dan kesekian kalinya aku men-sugesti kembali dengan membisikkan kepada hatiku...

"Bismillahirrahmanirrahim, WPS menjadi juara umum"..

Jari jemariku mulai bisa sedikit aku gerakkan, debaran jantungku sedikit menurun ritmenya 185 beats per detik yang mampu memberikan instruksi didalam otakku,  mengantarkan kekuatan pada telapak tangan kananku untuk memegang handle pintu kaca gedung pertunjukkan dan mampu mendorongnya, kemudian berjalan perlahan mencari kursi kosong untuk aku duduki sambil terus men-sugesti hatiku melalui lantunan doaku. Menyusuri kursi-kursi yang sudah terisi sebagian penonton yang tak aku kenal baik rupa maupun namanya...hehehe


Aku segera mencari kursi untuk duduk manis, tenang dan mendapatkan view yang baik dalam melihat aksi para team penampil yang akan bertanding nantinya...


11 team akan tampil pada malam final hari itu dan mereka semua adalah penampil yang baik dengan satu tujuan keluar sebagai "Sang Juara"...

Ada 2 team penampil yang aku akui sebagai pesaing terberat teammu dan mereka sudah selesai memberikan suguhan yang menarik, baik dan bagus pula seperti pada saat malam pre-elimination. Pada hari itu aku sengaja mengatakan ini, niatku tak lain dan tak bukan agar team yang kamu pimpin tetap fokus pada perform yang maksimal, tanpa mengkhawatirkan hasil apapun yang akan terjadi...

Biarlah hasil menjadi tugas Allah SWT semata...jangan ikut campur didalamnya...

Gedung pada malam itu hening sejenak, pembawa acara belum memanggil team penampil terakhir pada senja itu...dan itu adalah teammu...


Harapanku "Semoga tidak bersamaan dengan waktu maghrib penampilan teammu"...

Kukatupkan kedua telapak tanganku ke atas dadaku, kutundukkan kepalaku sejenak sambil memejamkan kedua bola mataku, sekali lagi aku melantunkan doaku dan men-sugesti hatiku...Untuk sesaat aku menarik semua energiku larut dalam kekhusyukanku berdoa...

"Bismillahirrahmanirrahim, WPS menjadi juara umum..."

"Bismillahirrahmanirrahim, lancar tanpa adanya kesalahan yang berarti.."

"Aamiin ALLAHUMMA Aamiin"...

Bukankah diwaktu senja adalah waktu yang mustajab untuk berdoa...


17.30 waktu didalam gedung pertunjukkan, pembawa acara bersiap memanggil team penampil terakhir dan itu adalah teammu...Untuk kesekian kalinya aku men-sugesti kembali hatiku dalam lantunan doaku diujung senja itu...

Tiba saatnya pintu gerbang dibuka dan para team official memasuki gedung dengan semua atribut lengkap pertunjukan "Mahapatih Gajahmada"...


Karpet plastik bergambar ukiran jawa dibentangkan dan digelar diatas lantai gedung pertunjukkan oleh team official dengan sangat baik, gapura kerajaan terpasang rapi dipojok lapangan gedung, para pasukan color guard sekaligus penari menyusun dan merapikan tongkat dan bersiap disekitar gapura, bendera dan perisai telah tersusun rapi ditepi lapangan, para pemain band dengan alat musik masing-masing melakukan pemanasan singkat dan segera bergerak menuju titik point masing-masing membentuk formasi diam, rapi dan indah, sang pelakon utama Patih Gajahmada dan Ratu juga bersiap, Field commander pun sudah berdiri dengan sikap gagah dan sempurna melihat kesiapan teamnya...


Tiba saatnya pembawa acara mengatakan "Para Juri apakah sudah siap?"...

Kemudian pembawa acara mengatakan kembali "Field commander, apakah band anda sudah siap?"


Duduk mengamati dan melihat persiapan ini, aku semakin yakin bahwa team kalian akan bisa mengatasi sedikit kekurangan yang tertangkap penglihatanku, setelah melihat rekaman ulang penampilan babak pre-elimination malam sebelumnya yang aku tonton kembali melalui layar hapeku..Walaupun itu semua tidak mengurangi keindahan pertunjukan team kalian pada malam pre-elimination...


Instrumen gamelan mulai dimainkan, lantunannya memenuhi ruangan gedung pertunjukkan dan dibawa oleh udara menuju indera pendengaranku. Seorang penari cantik nan muda berselendang merah menari ditengah para pemain alat tiup yang sedang  berdiri dalam posisi sikap sempurnanya...

Ah, sesaat itu tubuhku gemetar dan merinding...Hawa dingin gedung menyusup disela jari jemariku, menyebar keseluruh badanku dan kerudungku. Hawa dinginnya sukses membuat tenggorokanku seketika terbatuk kecil...Ternyata menjadi seorang penonton yang baik itu susah  juga ya...Dilarang berisik apalagi batuk-batuk..hehehehe


Tak lama kemudian sekumpulan penari cantik berselendang merah lainnya keluar dan menari bersama dengan indahnya...Baru pembukaan pertunjukkan saja aku sudah dibuat jatuh cinta lewat kearifan lokal asli Indonesia yang ditampilkan oleh teammu. Rasanya sudah lama sekali tidak aku jumpai dan mungkin saja sedikit terlupakan, tenggelam oleh kerasnya kehidupan yang serba digital pada era milenial...

Para pemain alat tiup bangun dari duduk bersimpuhnya, bergerak rapi dari tulang-tulang kaki, ruas persendian hingga tulang punggung mereka. Kedua tangan mereka dengan sigapnya mengangkat alat tiup dengan gagahnya. Mereka melangkah dan berputar dengan sudut yang tepat sambil meniupkan alat musiknya sebagai tanda dimulainya bagian pembukaan dari sebuah pertunjukkan...Ah, bagian ini adalah salah satu dari sekian banyak part kesukaanku...


Musik dimainkan, harmonisasi dipertunjukkan, keindahan gerakan bersinergi dengan bermacam  formasi barisan yang rapi dan bergerak sesuai ketukan dan irama...

Color guard menari, berputar memegang bendera, perisai ataupun tongkat secara bergantian seolah mampu berbicara tentang masa kejayaan, masa peperangan dan masa kemenangan yang terjadi pada jaman kerjaan Majapahit masa lampau...

Cerita, pesan dan maknanya tersampaikan lewat keindahan harmonisasi yang tercipta dalam beraneka bentuk formasi barisan, arransement musik dan gerakan penari yang memegang bendera warna warni...
Semua menyatu, mengalir dengan baik dan indah, bergerak dinamis mengisi setiap ruang lantai gedung pertunjukkan yang beralaskan karpet plastik berukiran jawa tersebut dengan rapi, tepat dan seimbang...

Nyawa dari pertunjukannya tersampaikan dengan baik lewat ekspresi yang terlihat dari para pemain band, penari dan pelakon melalui instruksi seorang Field Commander yang berdiri dengan gagahnya...

Perpindahan bagian per bagiannya mengalir selaras dengan irama yang terhubung dengan cerita...

Untuk seorang penikmat marching band amatiran seperti aku yang baru pertama kali mempunyai pengalaman melihat langsung pertunjukan perhelatan akbar marching band, aku seperti tidak sedang menonton sebuah team marching band tampil tetapi aku seperti sedang dimanjakan menikmati senjaku dilangit pelataran candi prambanan lengkap dengan langit lembayung, cahaya matahari tenggelam dan sendratari "Ramayana"nya...

Ah, hawa dinginnya semakin menjalar keseluruh tubuhku..."Apakah mereka para juri bisa merasakan dan melihat apa yang sedang aku rasakan saat ini??" Tanyaku berbisik pada hatiku...


Malam itu kamu mampu membuktikan bahwa kisah klasik asli Indonesia dapat berharmonisasi, bersanding dan menghasilkan sebuah karya indah bersama dengan aneka macam komponen alat musik pabrikan luar negeri...

Bahwa sebuah tarian tradisional asli indonesia mampu menyatu didalam formasi baris berbaris dengan  sangat indahnya...

Dan bahwa malam itu kamu mengingatkan kembali arti dari sebuah persatuan bangsa dan patriotisme yang mungkin semakin terkikis didalam hati generasi milenial...

Dan atas ijin Allah SWT, MasyaAllah Laa Quwatta Illa Billah semuanya bisa tersaji menjadi sebuah pertunjukkan yang sempurna dimalam final hari itu...

Alhamdulillahirrabbila'alamin, terima kasih Ya Rabb atas semua kelancaran selama pertunjukan...

Dan saat ini semua hasilnya aku serahkan kepada MU semata...

Tak ada ketakutan didalam hatiku lagi walaupun tubuhku masih gemetar dan dingin...

Aku menikmati semua sensasinya dalam lantunan panggilan maghrib dan didalam doa sujudku...

Ah, kali ini Allah SWT mengajarkanku kembali keindahan dalam Berserah, Berdoa dan Berharap hanya kepada NYA semata...

Menikmati langit nan cerah yang dihiasi bintang dan lampu-lampu aneka warna dari gedung-gedung tinggi di sekitar gedung pertunjukkan membuat hatiku sedikit tenang menjelang pengumuman pemenang perhelatan akbar ini. Ku ambil nafas panjang sambil terus berdoa aku berjalan perlahan memasuki kembali gedung pertunjukkan, menapaki satu persatu anak tangganya dibawah cahaya lampu gedung sambil terus men-sugesti hatiku untuk terus melantunkan doaku "Bismillahirrahmanirrahim, WPS juara umum"

Aku mungkin bukan siapa-siapa dan tak berarti siapa-siapa juga...
Aku hanya seorang penikmat pertunjukkan pada malam itu...

Banyak pelajaran yang Allah SWT ajarkan kepadaku pada malam itu...
Bahwa tugas seorang mahluk hanya Berusaha, Berjuang, Berserah dan Berharap hanya kepada Allah SWT...

Dan kita bisa mengambil hikmah hidup dan melihat banyak kebaikan dimanapun kita berada dan berjalan dimuka bumi ini. Lantas adakah alasan untuk kita tidak mengucapkan syukur kepada NYA semata dan berterimakasih atas semua yang sudah dititipkan kepada kita...

Euforianya, kebahagiannya masih jelas terasa didalam dadaku...Walaupun aku hanya seorang penonton amatiran...

"Kemenangan hanya untuk orang-orang yang mau berusaha dan berjuang dimedan kehidupan"...
Disertai pengharapan dan keberserahan diri dengan penuh keyakinan dan percaya kepada Allah SWT bahwa DIA Maha Bijaksana dan Maha Kaya.."

Selamat menikmati kemenangan untuk team MB.WPS, Sangatta, Kalimantan Timur...

Semoga bisa berjumpa kembali didalam penampilan-penampilan yang penuh dengan ide kreatifitas yang semakin baik dan semakin matang lagi...

Semua ide kreatif, kerja keras dan disiplin kalian dibayar kontan oleh Allah SWT malam itu dengan menjadi "Sang Juara" pada perhelatan akbar Grandprix Marching Band (28-29 Desember 2019, Istora Senayan Gelora Bung Karno)"....

Penghujung akhir tahun 2019 yang manis, penuh kerja keras, perjuangan dan pengorbanan selama 11 bulan yang telah dilalui dengan keberlimpahan kesabaran kini telah berbuah sangat manis...

Disaat gemerlap lampu pertunjukkan mulai dimatikan, gemuruh sorak-sorai penonton yang membahana mulai terdengar sanyup-sanyup dan menghilang ditelan malam, selalu saja ada kenangan manis untuk dikenang juga pengalaman menarik yang bisa dibawa pulang...

Tetaplah rendah hati dengan segala pencapaian yang sudah diijabah oleh ALLAH SWT. Teruslah berkarya, berkreasi dan berkreatif karena akan ada pertunjukkan-pertunjukkan yang lain dan lebih besar lagi menanti...Yakin dan Percayalah...

Saat ini mungkin terlalu banyak puji yang menghampiri, dan mungkin untuk hari yang telah berlalu, selalu saja ada  yang mencibir dan meremehkan...

Jangan risaukan semua itu, karena yang menyanyangimu tulus tidak perlu alasan untuk tetap menyayangimu dengan tulus...dan yang membencimu juga tidak memerlukan alasan untuk tetap membencimu...

Akan selalu ada orang-orang yang menghargai hasil jerih payah, kerja keras dan pengorbananmu, begitupula  sebaliknya akan selalu ada orang-orang yang tidak akan pernah menghargai hasil jerih payah, kerja keras dan pengorbananmu...

Jangan risaukan semua itu, karena rezkimu tidak akan tertukar dan berkurang sedikitpun. Yakin dan Percayalah...Bukankah rezki itu tak sebatas materi saja..

Sekali lagi selamat menikmati kemenangan kalian Team MB. WPS, Sangatta, Kalimantan Timur...

Sampai berjumpa kembali dipertunjukkan lainnya...
























Mohon maaf rekamannya dihiasi suara batukku, teriakanku dan sedikit goyang karena tanganku gemetar...tangannya sudah gak bisa dikontrol lagi pegang hape karena deg-deg an...hehehe







Salam,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibuang sayang...

Dibuang sayang...sebenarnya lebih kepada pengen ngetik sesuatu aja...hehehe Iedul Fitri yang baru saja lewat masih terasa olehku. Tawa dan cerita yang lama hanya dibagi lewat layanan video call dan voice call selama pandemic era 2 tahunan. Akhirnya oleh pemerintah RI 01 diperbolehkan untuk merayakan secara offline bersama anggota keluarga. Mudik pun sudah diperbolehkan kembali, libur bersama Iedul Fitri pun sudah ditetapkan kembali mulai dari tgl 28 Mei sd 08 Juni 2022. Happy, pastinya...alhamdulillahirrabbil'alamin... Walaupun liburnya terasa singkat tapi bahagia...dan di libur lebaran tahun 2022 ini juga keponakanku Hanif berkumpul bersama... Aneka makanan dan hidangan lebaran yang penuh cita rasa Indonesia tersedia di rumah para kerabat. Pempek, Bajabuk (abon ikan) dan tumbuk ketan. Salam,

Bukber @Hanamasa, 31 Mei 2017

Ramadhan adalan bulan yang penuh berkah dan pahala. MasyaAllah, luar biasa hadiah dari Allah SWT untuk kita manusia di muka bumi ini yang tak terhingga jumlahnya. Kadang suka malu pada diri sendiri yang hina dan penuh kesilapan ini dengan mudahnya dapat ikut menikmati ciptaan Allah yang Maha Besar dan Maha dahsyat bertaburan dimuka bumi. Allahu Akbar, Allah Maha Besar dengan semua ciptaanNYA. Bulan yang penuh berkah dan limpahan rahmat juga baroqah ini idealnya kita pakai untuk melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk diri kita sendiri atau orang lain, saling berbagi, menabur kebaikan dan senyum kepada semua orang hingga memperbanyak ibadah dan introspeksi diri.  Manusia itu tempatnya khilaf, salah dan dosa. Tak ada yang sempurna didalam menjalani kehidupan di dunia ini. Tak ada yang abadi di muka bumi ini. Semua selalu diawali dan diakhiri. Adanya pagi karena ada siang, adanya siang karena ada sore, adanya sore karena ada malam. Ada waktu sahur karena ada waktu ...

Dalgone Coffe Brown Sugar Stay at home versi aku

" Dalgone Coffe Brown Sugar " Stay at Home versi aku... Sejujurnya sudah lama sekali pengen buat minuman ini sejak 3 bulan yang lalu, aku nonton cara pembuatannya di stasiun Televisi Korea...Tapi terkendala gak punya mixer ataupun hand mixer...Gak punya whipping cream ...Akhirnya cari-cari nemu alternatif resep yg gak pakai mixer dan praktis..Langsung deh aku eksekusi aja... Gak pakai Whipping cream, gak pakai mixer...Hanya pakai alat sederhana yg aku punyai...maklum anak kost, mau beli perabotan yg lengkap..Nanti riweh kalo mau pindah"... Bahan Dalgone nya: 2 sdm coffe tanpa ampas merk apasaja yg ada di rumah kalian, kalau bisa ekspresso (jangan coffe instant yang 3 in one ya, gak akan bisa jadi foamnya... Aku pakai 1 sdm coffe ) 2 sdm brown sugar (bisa pakai gula putih kok kalo gak ada brown sugar, aku pakai 1 sdm brown sugar).. 2 - 3 sdm air panas...(aku pakai 1 sdm air panas)... Saringan teh yg kecil sebagai pengaduk untuk buat foamnya... Piring ukuran ...