Langsung ke konten utama

Garsel (Garut Selatan)...

Sudah lama banget pengen menulis ulasan jalan-jalanku yang mengeksplore tanah Garut bagian Selatan. Kabupaten Garut Selatan meliputi bagian selatan wilayah Garut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah timur dengan Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah utara dengan Kabupaten Bandung dan Kota Garut. 

Nama lain untuk Kabupaten Garut Selatan bisa saja Kabupaten Pameungpeuk.Terdapat tujuh kecamatan yang memiliki kawasan pantai memanjang dari barat ke timur berturut-turut Caringin, Bungbulang, Mekarmukti, Pakenjeng, Cikelet, Pameungpeuk dan Cibalong. (dikutip dari berbagai artikel).

Dilengkapi dengan 15 kecamatan lain yaitu Cikajang, Banjarwangi, Cisewu, Talegong, Pamulihan, Cisompet, Peundeuy, Singajaya, Cihurip, Cisurupan, Cigedug, Cilawu, Bayongbong, Sukaresmi dan Pasirwangi akan membentuk daerah otonomi seluas 2.248,83 km2 atau sekitar 73,37 persen dari luas Kabupaten Garut saat ini. (dikutip dari berbagai artikel).

Kabupaten Garut Selatan yang meliputi 22 kecamatan dihuni penduduk sebanyak 1.171.846 jiwa (Sensus Penduduk 2010) atau sekitar 43 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut saat ini. Tingkat kepadatan penduduk daerah ini 521 jiwa per km2. (dikutip dari berbagai artikel).

Pada tanggal 27 Desember 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan amanat pembentukan Kabupaten Garut Selatan dengan amanat presiden (ampres) nomor R-66/Pres/12/2013. Ibukota Kabupaten rencananya akan bertempat di Kecamatan Mekarmukti, Kecamatan yang masuk ke dalam Garut Selatan ada 16 kecamatan yaitu Kecamatan Banjarwangi, Kecamatan Bungbulang, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cihurip, Kecamatan Cikajang, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Cisewu, Kecamatan Cisompet, Kecamatan Mekarmukti, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kecamatan Peundeuy, Kecamatan Singajaya, dan Kecamatan Talegong..(dikutip dari berbagai artikel).


Untuk jalan-jalan kali ini aku menyambangi berbagai obyek wisata pantai di sekitar Pamengpeuk. Pantai-pantai dengan garis pantai landai dengan aneka jajaran batu karang yang menghampar luas di sepanjang Pantai Santolo ataupun Pantai Sayang Heula. 

Untuk sampai ke destinasi ini memakan perjalanan sekitar 8 jam dari ibukota Jakarta. Memang bukan perjalanan yang sebentar dan cukup melelahkan dengan kondisi jalan yang sempit, ada yang sedikit berlumut, berkelok-kelok dan dibeberapa titik berpotensi untuk terjadinya longsoran. Sekedar saran untuk tidak melewati jalur ini dalam kondisi malam dan pada musim penghujan. 



Yang aku sukai apabila memasuki track yang berupa pegunungan seperti ini, kita tidak perlu menyalakan AC kendaraan kita. Dengan membuka jendela kendaraan kita memberikan kesempatan untuk paru-paru kita menghirup lembabnya udara pegunungan dengan aroma rumput, lumut dan pepohonan. Panorama perkebunan teh disepanjang jalan berpadu cantik dengan beberapa pepohonan pinus dan kayu yang diselingin gemercik air mengalir diantara lereng bebatua.


Yang perlu dicatat juga kalau mau berkunjung ke daerah ini adalah minimalisnya hotel ataupun penginapan baik dalam jumlah ataupun juga fasilitas yang disediakan hotel dan penginapan tersebut. Tapi itu semua tidak jadi persoalan bagi aku, karena esensi jalan-jalanku selalu menitik beratkan pada menikmati keindahan alam yang sudah ALLAH cipatakan untuk kita manusia, menjaga dan memeliharanya. Tidak membuat kerusakan dengan membuang sampah sembarangan, mencorat-coret ataupun membuat kerusakan yang lain.



 Pintu Air @Pantai Sentolo

 Jajaran Karang @ Pantai Sentolo

 Bergaya @Pantai Sentolo



 View Lembah dari Bukit Teletubbies @ Pantai Sayang Heula

 View Permukaan Bukit yang bergelombang @Panatai Sayang Heula

 Jembatan Gantung yang tersohor 

 Sunset @ Pantai Sentolo

 Dinding Karang @ Pantai Sentolo

Bergaya diantara Daun Teh


Terimakasih Ya Rabb atas kesehatan, umur, rezki dan waktu yang telah Engkau beri kepada ku, sehingga aku masih bisa menikmati keindahan alam yang telah Engkau ciptakan di muka bumi ini. 

Maha Besar Rabbku dengan segala penciptaanNYA...Semakin merasa terberkahi, dengan segala yang sudah ALLAH berikan melihat masih sangat banyak sekali kekhilafan dan kealpaan aku sebagai mahluk ciptaanNYA..



Salam,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibuang sayang...

Dibuang sayang...sebenarnya lebih kepada pengen ngetik sesuatu aja...hehehe Iedul Fitri yang baru saja lewat masih terasa olehku. Tawa dan cerita yang lama hanya dibagi lewat layanan video call dan voice call selama pandemic era 2 tahunan. Akhirnya oleh pemerintah RI 01 diperbolehkan untuk merayakan secara offline bersama anggota keluarga. Mudik pun sudah diperbolehkan kembali, libur bersama Iedul Fitri pun sudah ditetapkan kembali mulai dari tgl 28 Mei sd 08 Juni 2022. Happy, pastinya...alhamdulillahirrabbil'alamin... Walaupun liburnya terasa singkat tapi bahagia...dan di libur lebaran tahun 2022 ini juga keponakanku Hanif berkumpul bersama... Aneka makanan dan hidangan lebaran yang penuh cita rasa Indonesia tersedia di rumah para kerabat. Pempek, Bajabuk (abon ikan) dan tumbuk ketan. Salam,

Bukber @Hanamasa, 31 Mei 2017

Ramadhan adalan bulan yang penuh berkah dan pahala. MasyaAllah, luar biasa hadiah dari Allah SWT untuk kita manusia di muka bumi ini yang tak terhingga jumlahnya. Kadang suka malu pada diri sendiri yang hina dan penuh kesilapan ini dengan mudahnya dapat ikut menikmati ciptaan Allah yang Maha Besar dan Maha dahsyat bertaburan dimuka bumi. Allahu Akbar, Allah Maha Besar dengan semua ciptaanNYA. Bulan yang penuh berkah dan limpahan rahmat juga baroqah ini idealnya kita pakai untuk melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk diri kita sendiri atau orang lain, saling berbagi, menabur kebaikan dan senyum kepada semua orang hingga memperbanyak ibadah dan introspeksi diri.  Manusia itu tempatnya khilaf, salah dan dosa. Tak ada yang sempurna didalam menjalani kehidupan di dunia ini. Tak ada yang abadi di muka bumi ini. Semua selalu diawali dan diakhiri. Adanya pagi karena ada siang, adanya siang karena ada sore, adanya sore karena ada malam. Ada waktu sahur karena ada waktu ...

Dalgone Coffe Brown Sugar Stay at home versi aku

" Dalgone Coffe Brown Sugar " Stay at Home versi aku... Sejujurnya sudah lama sekali pengen buat minuman ini sejak 3 bulan yang lalu, aku nonton cara pembuatannya di stasiun Televisi Korea...Tapi terkendala gak punya mixer ataupun hand mixer...Gak punya whipping cream ...Akhirnya cari-cari nemu alternatif resep yg gak pakai mixer dan praktis..Langsung deh aku eksekusi aja... Gak pakai Whipping cream, gak pakai mixer...Hanya pakai alat sederhana yg aku punyai...maklum anak kost, mau beli perabotan yg lengkap..Nanti riweh kalo mau pindah"... Bahan Dalgone nya: 2 sdm coffe tanpa ampas merk apasaja yg ada di rumah kalian, kalau bisa ekspresso (jangan coffe instant yang 3 in one ya, gak akan bisa jadi foamnya... Aku pakai 1 sdm coffe ) 2 sdm brown sugar (bisa pakai gula putih kok kalo gak ada brown sugar, aku pakai 1 sdm brown sugar).. 2 - 3 sdm air panas...(aku pakai 1 sdm air panas)... Saringan teh yg kecil sebagai pengaduk untuk buat foamnya... Piring ukuran ...